Menurut para ahli, seperti dilaporkan jurnal The Lancet, kemajuan ini dapat diartikan bahwa HIV sekarang bisa disejajarkan dengan jenis penyakit kronis seperti diabetes.
Tim peneliti, terdiri dari ilmuwan Eropa dan Amerika Utara yang tergabung dalam Antiretroviral Therapy Cohort Collaboration, mengambil kesimpulan tersebut setelah meriset 43.000 pasien pengidap HIV. Hasil studi menemukan, seseorang yang diagnosa HIV di usia 20 tahun saat ini diharapkan mampu bertahan hidup hingga 70 tahun.
Secara keseluruhan, angka harapan hidup meningkat dengan rata-rata 13 tahun antara 1996 -2005 dan akan terus meningkat seiring dengan perbaikan dan penemuan baru di bidang terapi.
Professor Jonathan Sterne, anggota Antiretroviral Therapy Cohort Collaboration yang berasal dari Universitas Bristol, Inggris mengatakan: "Ada sebuah revolusi dalam terapi obat untuk HIV sejak 1996. Hal itu telah mengubah HIV secara cepat dari penyakit mematikan menjadi satu penyakit dengan rata-rata kematian seperti diabetes. Tiba-tiba kami dapat menghentikan replikasi virus dan mengembalikan sistem kekebalan," ujarnya.
Meskipun kabar ini menggembirakan, para peneliti memperingatkan bahwa angka harapan ini masih terlalu rendah untuk populasi yang lebih luas di mana angkanya mencapai sekitar 80 tahun.
Terapi menggunakan antiretroviral dilakukan dengan memberikan obat kepada pasien HIV yang berfungsi untuk melawan infeksi dengan cara memperlambat replikasi virus dalam tubuh. Metode terapi ini diperkenalkan pada 1990-an, dan sejak itu terbukti menjadi cara yang efektif dan dapat ditoleransi dengan lebih baik oleh pasien.
Dalam studinya, peneliti menghitung angka harapan hidup dalam tiga periode setelah pengenalan obat-obat antiretroviral - yakni 1996-9, 2000-2 and 2003-5 - di negara-negara yang berpendapatan tinggi.
Tercatat 2.000 pasien meninggal selama periode penelitian. Riset menemukan, meskipun pasien didiagnosa HIV di usia 20 tahun pada era 1990-an diperkirakan mampu hidup 36 tahun, harapan hidupnya meningkat lagi selama 13 tahun menjelang 2003-5.
0 comments:
Post a Comment